"Handsome rambut"
"Bini suka kan"
"Astu?"
"Saja bagi bini cair"
"Cair sangat"
_
"Abang la jahat"
"Abang pulak"
"Astu siapa suruh pergi Kino rambut jatuh-jatuh dekat dahi. Fav tau rambut laki acam tu. Nampak abang terus hati kita jatuh ke lantai hihi"
"Handsome, kan?"
"Ha'a. Tapi abang tak ajak kita dating. Sedey tau"
"Dah lawa sangat. Mana laki berani dekat. Segan"
"Mengada"
"Iye. Abang sedar diri. Nak perempuan biasa je tapi dapat perfect. Dengan cantik dia, pandai, bijak, kerja bagus, anak orang besar"
"Eleh abang tu"
"Iye"
"Kita pun tak tahu kenapa kita suka abang tapi kita ada ramai pesaing"
"Mana ada"
"Eleh"
"Iye"
"Abang pernah cakap dekat hati dia, abang ada pesaing. Dekat hati abang, dia tak ada pesaing. Sama la. Dekat hati kita, abang tak ada pesaing. Dekat hati abang, kita ada pesaing"
"Semalam abang dengar YouTube. 'Jodoh itu takdir. Siapa orangnya, di mana tempatnya, dan kapan waktunya sudah ditulis 50.000 tahun sebelum kita diciptakan. Ditulis ulang 40 hari sebelum ruh ditiupkan ke dalam rahim ibu kita, sehingga yang namanya jodoh tidak akan tertukar. Kita tidak punya pilihan dalam hal itu. Terus, pilihan kita di bagian apa? Di bagian apakah kita layak bahagia dengan dia atau tidak. Di situlah letak pilihan kita.'"