Orang kata pilihan hidup berada di tangan kita. Kita yang menentukan corak warna yang kita mahukan dalam hidup - masalah timbul apabila kita gagal mencorakkan apa yang kita benar-benar inginkan. Tersekat di lohong hitam masa lepas dan seakan masih struggle untuk melepaskan diri. Dalam masa yang sama seseorang datang ingin mewarnai hidup kita dengan seikhlas hati. Masalahnya, mampukah kita meneruskan babak seterusnya tanpa menoleh masa lepas?
Apakah diri kita benar-benar sudah bersedia memulakan langkah ke hadapan tanpa menoleh ke belakang? Apakah kita benar-benar kuat untuk tidak menoleh ke belakang? Orang kata jangan terlalu memaksa diri. Biar kita lupa kisah silam kita secara natural. Memaksa diri melupakan tak akan bawa ke mana-mana. Masa, kata mereka akan menyembuhkan luka tapi sebenarnya tidak. Kata Roy Bennett, “Time doesn't heal emotional pain, you need to learn how to let go”.
Kata mereka, kita masih enggan melepaskan hal-hal indah di waktu silam kerana jauh di sudut hati - kita masih berharap. Berharap dia kembali dan menjalani kehidupan seperti dahulu kala. Tapi semua orang tahu yang masa lepas tak akan kembali walau apa pun yang kita gadaikan. Masa adalah satu-satunya yang tak dapat di tukar ganti. Masa terus bergerak dan berganti; hari demi hari, bulan demi bulan, tahun berganti tahun. Lihat saja masa berdetik pantas - sudah masuk tahun ketiga dan masih terasa seksa.