Tuesday, June 25, 2024

Catatan pinggiran

Perjalanan kali ini tidak di susun - barangkali saya malas dan tak punya semangat untuk merancang percutian dan isteri pun seperti biasa - tidak masuk campur malah membiarkan saja perjalanan yang tidak teratur ini. Hari ini saya ke Narathiwat. Tak punya banyak perancangan - hanya ingin melawat Narathiwat City Museum dan Museum of Islamic Cultural Heritage and Quran Learning Centre. Tak berani berjalan-jalan di Narathiwat. Daerah ini agak berbahaya berbanding Pattani dan Yala. Kalau bukan kerana ingin melihat manuskrip lama tentu saya tidak ke sini. Esok, selepas melawat muzium, saya akan bergerak ke Songkhla - menginap dua hari sebelum bergerak ke Krabi.

Saya melihat anak-anak semakin membesar. Tumbuh menjadi remaja yang aktif - masih suka bertanya, masih suka meneroka, masih inginkan jawapan kepada banyak persoalan. Dan saya, seperti biasa menjawab setiap soalan dengan tenang dan penuh hikmah - dari persoalan sejarah, geografi, geopolitik, keagamaan, seni dan budaya. Saya masih bercerita tentang apa yang saya tahu. Setiap ibu bapa merupakan sumber maklumat pertama anak-anak. Mereka juga tidak takut-takut melontarkan pandangan - jika salah saya betulkan. Jika bertentangan - saya raikan. Anak-anak juga sudah punya pandangan sendiri. Dunia ini tidak bersifat binari dan tentulah pandangan kita selalu berbeza.

Malam tadi kami tidak ke mana-mana. Berehat di resort, berbual dan memandang langit. Hari ini ada lintasan ISS (International Space Station). Saya selalu mengajak anak-anak melihat langit di waktu malam - mengira bintang, melihat buruj dan memandang bulan. Ada kalanya saya rindukan Ummi yang suka melihat bintang - berbaring di luar kawasan rumah, memandang ke langit dan berbual tentang banyak perkara. Saya rindukan momen-momen kecil ini - ia tak akan kembali lagi. Saya tahu Ummi tak akan melihat saya dari atas sana - tetap saya seperti anak kecil berharap sang ibu akan merenung saya dari balik awan seperti dalam kisah dongeng. Dalam pelukan seorang ibu, ada kehangatan yang tak tergantikan.

Agaknya, ketika menginjak usia tua kita akan selalu mengenang nostalgia lama. Kita mengenang zaman silam ketika kita belum faham erti kerasnya dunia. Dunia ini sangat keras kata Ummi. Kita harus perlu bertahan - pesannya lagi. Membesar tanpa ibu dan ayah bukanlah suatu hal yang mudah. Saya tak pernah tahu nikmatnya hidup memiliki keluarga - tapi saya tahu orang yang kasihkan kita tidak akan mengabaikan kita. Hidup ini tentang menyayangi dan di sayangi orang lain. Hidup ini tidak lama - sebentar saja. Tiba-tiba kita sudah tua. Kata orang bijaksana, "Hidup adalah tentang perjalanan, bukan tujuan akhir. Nikmati prosesnya dan belajarlah dari setiap langkah yang diambil."


Narathiwat, Thailand
25 Jun 2024